Berbeda denganku, aku selalu berfikir jika melakukan
sesuatu, aku memikirkan untung dan rugi, sebab akibat dari semua perbuatanku.
Aku tidak pernah mau melakukan sesuatu yang hanya menyusahkanku. Banyak yang
bilang aku tidak punya perasaan, terlalu rasional, terlalu banyak teori, bahkan
ada yang bilang aku bukan manusia, karena aku jarang melakukan kesalahan, tidak
mau mengalah dan lainnya. Tapi aku tidak pernah perduli apa yang mereka katakan
kecuali jika Mune yang mengatakannya. Dia berkata “Dasar bodoh! Kau terlalu
banyak berfikir! Lakukan sajalah biar kau tau rasanya!!” lucu dia menyebutku
bodoh padahal dia yang bodoh, tapi dia benar, apa yang dibilangnya tidak selalu
salah.
Pernah suatu hari aku membaca buku catatannya, aku menemukan
tulisannya yang berbunyi:
“Halo aku mune, aku penuh dengan keinginan dan perasaan. Aku
mengajarkan Heddo bahagia dan sedih. Aku tau benar bagaimana caranya membuat
diriku senang. Aku tidak egois, Heddo yang selalu melarangku seperti ini dan
itu karena dia takut aku terluka. Aku tidak takut terluka jika apa yang aku
inginkan bisa aku dapatkan. Heddo selalu saja melarangku, memarahiku. Aku tau
dia sahabatku, dan aku tau dia benar, tapi ini urusanku, keinginanku harus
dipenuhi, bahkan jika harus membuat diriku terluka itu tidak pernah jadi
masalah.”
Bisa-bisanya dia berkata seperti itu, bisa-bisa nya dia
membenciku padahal dia tahu kalau aku benar. Aku tidak bisa membiarkan dia
terluka dan aku juga tidak pernah bisa meninggalkannya, aku terlalu
menyayanginya. Bagaimanapun, dia sahabatku, dia yang mengajariku merasa bahagia
maupun sedih, dia yang mengajariku untuk perduli kepada orang lain, dia
mengajariku bagaimana sebenarnya hidup ini, dengan semangatnya yang seperti tak
pernah habis.
Jika kamu membaca ini, Mune, aku menyayangimu, aku terus
akan melarangmu meskipun kamu tidak menyukainya, lagipula kamu juga gak bakal
bertahan kan tanpa aku? Aku ingat ketika kamu sudah terlalu lelah berusaha,
kamu akhirnya mendengarkanku, dan semuanya baik-baik saja. Begitu juga aku, aku
membutuhkanmu, kalau aku hidup tanpa kamu aku hanyalah sebuah mesin, yang tidak
mempunyai perasaan, tidak mempunyai semangat, tidak hidup. Aku butuh kita
berjalan beriringan, sahabatku.
Heddo, 29 April 2015
*Mune dan Heddo sebenarnya bukan manusia, Mune (胸) dalam bahasa jepang berarti dada (hati), sedangkan Heddo (ヘッド) berarti kepala (otak). Dua hal yang selalu bertentangan, dimana otak lebih sering kalah. Konflik yang tidak pernah habis bukan berarti mereka tidak membutuhkan satu sama lain. Mereka berdua hanya perlu menemukan keseimbangan.
No comments:
Post a Comment