Wolfmother adalah band yang berasal dari Australia, Album
yang dirilis tahun 2005 sedikit membuat saya bingung untuk membahasnya karena
album ini mempunyai beberapa versi, yaitu Australian Version, International
Version, dan US version. Setelah memastikan ternyata saya mendengarkan yang
International version. Band ini berformasikan 3 orang, Andrew Stockdale (Lead
Vocal/Lead Guitar), Ian Peres (Bass/Keyboard/Backing Vocal) dan Vin Steelde
(Drums).
Baru saja album ini diputar, rasanya saya seperti sudah
pernah mendengarnya, lalu saya teringat The Sigit, ya benar saja musik yang
mereka mainkan sangat mirip dengan The Sigit, bahkan vokalnya. Lalu terlintas
pikiran kenapa musik mereka mirip? Apakah The Sigit meniru Wolfmother? ,
ataukah Wolfmother yang meniru The Sigit? Tapi setelah saya cari tahu sedikit,
The Sigit aktif sejak tahun 2002 sedangkan Wolfmother aktif sejak tahun 2004.
Karena tidak ingin menuduh, saya simpan dulu pikiran itu dibenak saya, saya
dengarkan dengan seksama album ini, barulah saya merasakan perbedaan antara The
Sigit dan Wolfmother, ketika The Sigit terdengar lebih kasar dan brengsek
(mungkin karena influence punk Rekti Yoewono), Wolfmother seperti versi lembut
dari The Sigit. Kata-kata ‘Jangan menilai terlalu cepat’ sepertinya memang
benar.
“Dimension” lagu pertama dialbum ini adalah lagu sepangjang
4:08 menit dengan aroma Hard Rock yang khas, sedangkan “White Unicorn” berdurasi
panjang, yaitu 7:44 menit dengan nuansa
psikadelik yang sangat terasa, terutama di menit 4:26 sampai 6:44. Setelah
beberapa lagu yang temponya bisa dibilang tidak cepat, “Apple Trees” lagu
kelima langsung tampil dengan tempo yang cepat dan bersahabat ditelinga saya,
membuat telinga saya segar kembali. Selanjutnya ada “Joker and The Thief” yang
tampil gagah memenangkan title juara sekaligus berhasil mempertahankannya
sampai akhir album, lagu ini sangat enak sekali, dan dilagu inilah rasanya
Wolfmother menemukan racikan yang paling pas untuk musik yang mereka mainkan.
Tidak berhenti disitu, album ini masih mempunyai 7 lagu
lagi. Tapi kepala saya mulai pusing, jadi saya hanya akan menunjukkan lirik “Pyramid”
yang saya angggap keren:
“Can you hear the ancient calling,
Se the empires we’ve built are falling,
All we have is the human touch,
The clock is ticking even as we rush”
Kepala saya pusing bukan tanpa alasan, bukan karena album
ini tidak bagus ataupun saya tidak menyukainya, tapi musik seperti ini bukanlah
makanan sehari-hari saya, melainkan sesuatu yang masih baru bagi saya, karena
terlahir dari mendengarkan Blink 182, lalu lari-lari keliling band pop punk
lainnya seperti Four Year Strong dan The Wonder Years, barulah mendengarkan Man
Overboard dan band ‘kekinian’ lainnya. Dan juga kepala saya pusing karena sudah
mendengarkan album ini berkali-kali selama beberapa jam sambil diselipkan
beberapa band lain selingan hanya untuk menyegarkan. Jika saya hanya boleh
mengatakan satu kalimat tentang album ini, maka saya akan mengatakan “aneh dan
keren”. Dan saya makin tertarik untuk mencari keanehan-keanehan lainnya yang
mungkin membuat kepala saya pusing.
Selamat malam.